Senin, 26 September 2016

KACA PATRI

Istilah kaca patri dapat merujuk pada kaca berwarna sebagai suatu bahan atau karya-karya yang dibuat darinya. Sepanjang sejarahnya selama seribu tahun, istilah ini telah diterapkan nyaris secara eksklusif pada jendela gereja, masjid, dan bangunan penting lainnya. Meskipun biasanya dibuat dalam rupa panel datar dan digunakan sebagai jendela, berbagai kreasi dari seniman kaca patri modern juga membuatnya sebagai seni pahat dan struktur tiga dimensi.klik -www.ahmadworkshop.com
Penggunaan bahasa vernakular modern seringkali memperluas istilah "kaca patri" dengan memasukkan objet d'art (objek seni) dan leadlight domestik yang dibuat dari came glasswork sebagaimana dicontohkan dalam berbagai lampu terkenal karya Louis Comfort Tiffany.
Sebagai suatu bahan, "kaca patri" adalah kaca yang diwarnai dengan cara menambahkan garam metalik saat pembuatannya. Kaca berwarna ini dibuat menjadi "jendela kaca patri" di mana potongan-potongan kaca kecil disusun membentuk pola atau gambar, (biasanya) disatukan dengan bilah-bilah timbal dan disangga dengan sebuah bingkai kaku. Detail yang dicat dan noda kuning seringkali digunakan untuk memberi nilai tambah pada desainnya. Istilah "kaca patri" juga diterapkan pada jendela yang warnanya dihasilkan dari pengecatan pada kaca yang digunakan dan kemudian menyatu dengan kaca tersebut di dalam tanur.
Kaca patri, sebagai sebuah karya seni dan kerajinan, mensyaratkan adanya keterampilan artistik untuk memahami desain yang sesuai dan dapat diterapkan, serta keterampilan teknik untuk merakit potongan tersebut. Sebuah jendela harus dapat dimasukkan dengan pas ke dalam ruang yang tersedia, harus dapat menahan angin dan hujan, serta juga, khususnya jendela yang besar, mampu menahan bebannya sendiri. Banyak jendela besar yang bertahan dalam ujian waktu dan secara substansial tetap utuh sejak Abad Pertengahan Akhir. Di Eropa Barat, jendela-jendela tersebut merupakan bentuk utama dari seni bergambar yang masih terlestarikan. Dalam konteks ini, tujuan pembuatan jendela kaca patri bukanlah tidak mengizinkan mereka yang berada di dalam gedung untuk melihat ke luar atau bahkan secara khusus untuk menerima cahaya, tetapi lebih kepada mengendalikannya. Untuk alasan tersebut jendela-jendela kaca patri dideskripsikan sebagai 'dekorasi dinding teriluminasi'.
Desain sebuah jendela dapat saja berupa kiasan atau abstrak; mungkin saja memadukan berbagai narasi yang diambil dari Alkitab, sejarah, atau sastra; mungkin juga merepresentasikan para santo atau pelindung, ataupun menggunakan motif simbolis, khususnya perisai lambang (coat of arms). Jendela dalam bangunan dapat juga tematik, misalnya: di dalam gedung gereja (peristiwa-peristiwa dari kehidupan Kristus); di dalam gedung parlemen (plakat-plakat daerah pemilihan); di dalam aula kampus (sosok-sosok yang merepresentasikan seni dan sains); atau di dalam rumah (flora, fauna, lanskap).
Kaca patri masih populer sampai sekarang, tetapi sering disebut sebagai kaca seni. Karya ini merupakan hal yang lazim di dalam rumah mewah, bangunan komersial, dan tempat ibadah. Berbagai seniman dan perusahaan dan seniman dikontrak untuk membuat seni yang indah, mulai dari kubah, jendela, backsplash (semacam panel pelindung dinding), dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar