Istilah kaca patri dapat merujuk pada kaca berwarna sebagai suatu
bahan atau karya-karya yang dibuat darinya. Sepanjang sejarahnya selama
seribu tahun, istilah ini telah diterapkan nyaris secara eksklusif pada
jendela gereja, masjid, dan bangunan penting lainnya. Meskipun biasanya
dibuat dalam rupa panel datar dan digunakan sebagai jendela, berbagai
kreasi dari seniman kaca patri modern juga membuatnya sebagai seni pahat
dan struktur tiga dimensi.klik -www.ahmadworkshop.com
Penggunaan bahasa vernakular modern seringkali memperluas istilah
"kaca patri" dengan memasukkan objet d'art (objek seni) dan leadlight
domestik yang dibuat dari came glasswork sebagaimana dicontohkan dalam
berbagai lampu terkenal karya Louis Comfort Tiffany.
Sebagai suatu bahan, "kaca patri" adalah kaca yang diwarnai dengan
cara menambahkan garam metalik saat pembuatannya. Kaca berwarna ini
dibuat menjadi "jendela kaca patri" di mana potongan-potongan kaca kecil
disusun membentuk pola atau gambar, (biasanya) disatukan dengan
bilah-bilah timbal dan disangga dengan sebuah bingkai kaku. Detail yang
dicat dan noda kuning seringkali digunakan untuk memberi nilai tambah
pada desainnya. Istilah "kaca patri" juga diterapkan pada jendela yang
warnanya dihasilkan dari pengecatan pada kaca yang digunakan dan
kemudian menyatu dengan kaca tersebut di dalam tanur.
Kaca patri, sebagai sebuah karya seni dan kerajinan, mensyaratkan
adanya keterampilan artistik untuk memahami desain yang sesuai dan dapat
diterapkan, serta keterampilan teknik untuk merakit potongan tersebut.
Sebuah jendela harus dapat dimasukkan dengan pas ke dalam ruang yang
tersedia, harus dapat menahan angin dan hujan, serta juga, khususnya
jendela yang besar, mampu menahan bebannya sendiri. Banyak jendela besar
yang bertahan dalam ujian waktu dan secara substansial tetap utuh sejak
Abad Pertengahan Akhir. Di Eropa Barat, jendela-jendela tersebut
merupakan bentuk utama dari seni bergambar yang masih terlestarikan.
Dalam konteks ini, tujuan pembuatan jendela kaca patri bukanlah tidak
mengizinkan mereka yang berada di dalam gedung untuk melihat ke luar
atau bahkan secara khusus untuk menerima cahaya, tetapi lebih kepada
mengendalikannya. Untuk alasan tersebut jendela-jendela kaca patri
dideskripsikan sebagai 'dekorasi dinding teriluminasi'.
Desain sebuah jendela dapat saja berupa kiasan atau abstrak; mungkin
saja memadukan berbagai narasi yang diambil dari Alkitab, sejarah, atau
sastra; mungkin juga merepresentasikan para santo atau pelindung,
ataupun menggunakan motif simbolis, khususnya perisai lambang (coat of
arms). Jendela dalam bangunan dapat juga tematik, misalnya: di dalam
gedung gereja (peristiwa-peristiwa dari kehidupan Kristus); di dalam
gedung parlemen (plakat-plakat daerah pemilihan); di dalam aula kampus
(sosok-sosok yang merepresentasikan seni dan sains); atau di dalam rumah
(flora, fauna, lanskap).
Kaca patri masih populer sampai sekarang, tetapi sering disebut
sebagai kaca seni. Karya ini merupakan hal yang lazim di dalam rumah
mewah, bangunan komersial, dan tempat ibadah. Berbagai seniman dan
perusahaan dan seniman dikontrak untuk membuat seni yang indah, mulai
dari kubah, jendela, backsplash (semacam panel pelindung dinding), dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar